Tepat 30 menit sebelum adzan Magrib berkumandang,
Begitu masuk, cewek mungil yang berpakaian serba pink itu segera mengambil keranjang belanjaan yang disediain di samping pintu masuk. Ia buka daftar belanjaan yang sudah dipesan mamanya. Busyet, daftarnya panjang banget! Maklum, itu
Satu per satu barang mulai diambilnya. Mulai dari susu, deterjen, tisu toilet sampai obat penumbuh kumis buat papa. Entah kenapa obat kayak gitu bisa ada di minimarket. Aneh banget deh.
Dalam waktu relatif singkat, keranjang belanjaan
“Kayaknya ada barang yang kelupaan deh. Apa ya?” pikir
Tanpa pikir panjang,
Rak minuman itu ada di paling ujung. Sengaja nggak disimpan di lemari pendingin karena katanya khasiat Slimo Green Tea akan jauh lebih terasa kalau disimpan di tempat yang nggak terlalu dingin. Aneh, padahal
Ups, Slimo Green Tea-nya tinggal satu lagi.
“Oh, maaf!” ucap cowok berjaket hitam yang sedang berdiri di samping
“Gila, ada Robert Pattinson di depan gue!” seru
“Kamu pasti mau minuman ini
“Ah nggak, nggak apa-apa kok.”
“Udah, kamu
Senyumnya langsung menggetarkan hati
“Ma... makasih ya.”
“Iya, sama-sama.”
Antrian di kasir sudah semakin panjang.
****
Pagi ini
Dari semalam
Tiba-tiba dering lagu Keong Racun membangunkannya. Benar-benar racun. Perutnya serasa makin dikocok. Irama ajep-ajep lagu itu seakan mengaduk-ngaduk perutnya. Ia segera mengangkat handphone-nya.
“Halo, Sil!” jawab
“Lo nggak kenapa-napa
“Elo ngomong apaan sih?”
“Lo nggak minum racun tikus
“Gue nggak bunuh diri! Lo lebay banget deh! Gue cuma muntaber doang kok!”
“O, syukur deh kalo gitu!”
“Ye, orang muntaber kok malah disyukurin sih!”
“Hehe, sori!”
“Makanya, kalo ngomong mikir dulu! Jangan udah ngomong baru mikir!”
“Sori deh. Betewe, lo udah diperiksa ke dokter belom?”
“Belom, kayaknya sih bentar lagi dokternya mau ke sini.”
“Cepet sembuh ya, Na! Kalo nggak ada lo, di kelas jadi nggak rame.”
“Iya, gue pasti sembuh kok.”
“Ya udah, Pak Beni udah masuk ke kelas tuh, ngobrolnya entar disambung lagi ya!”
“Iya.”
Huh, dasar Sisil! Orang muntaber kok dibilang mau bunuh diri sih. Ada-ada aja deh.
Tok... Tok... Tok....
“Na, Pak Dokter udah dateng!” seru Mama sambil mengetuk pintu kamar
“Masuk aja, nggak dikunci kok!”
Mama dan Pak Dokter pun segera masuk ke dalam.
“Selamat pagi,
“Pagi juga, Dok!”
“Muntabernya sudah berapa hari?”
“Baru hari ini, Dok.”
Pak Dokter segera mengeluarkan stetoskop dan instrumen-instrumen lain dari dalam tasnya. Lidah, perut, tekanan darah, detak jantung serta kembang kempis nafas
“Kalau menurut gejalanya sih, sepertinya kamu keracunan makanan.”
“Keracunan makanan?”
Pandangan Nara langsung tertuju pada sebotol Slimo Green Tea sisa semalam yang diletakkan di meja di samping ranjang.
“Kayaknya saya memang keracunan makanan, Dok.” kata
“Pantas saja kamu muntaber. Minuman ini sudah kadaluarsa. Ini bahaya sekali!”
“Tapi tak apa, kamu akan sembuh kok. Saya akan berikan kamu obatnya. Nanti diminum ya!”
“Iya, Dok.”
Ternyata minuman itulah penyebabnya. Bukannya ampuh buat menguruskan badan, malah ampuh buat menguras perut. Nasib Nara memang sial.
****
“Na, tolong beliin minyak goreng ke minimarket gih!” pinta Mama sambil menyodorkan uang
“Ini
“Kalau papa ada di rumah, Mama nggak akan nyuruh kamu. Lagian kamu
“Kenapa nggak besok lagi aja sih!”
“Kalau besok nggak akan keburu. Minimarketnya
Dengan raut muka cemberut,
Dalam secepat kilat,
Minyak goreng sudah di tangan.
Dari sela-sela rak toko, ia lihat sesosok manusia berjaket hitam yang tengah sibuk mengambil beberapa botol Slimo Green Tea ke dalam tasnya.
“O, jadi gini ya kelakuan lo!” seru
Bep. Tiba-tiba cowok itu langsung membekap mulut
“Lo jangan macam-macam ya! Gue bunuh baru tau rasa lo!” ancam cowok itu sambil terus menyodorkan pisaunya.
Nggak, cowok itu nggak mirip Robert Pattinson lagi. Dia lebih mirip vampir jahat yang haus darah.
Tiba-tiba,
Segera tangannya bergerak. Sikunya langsung menohok perut cowok itu. Sontak, cowok itu segera melepas bekapannya.
“Itu balasan untuk perut mulas gue!” seru
Jangan macam-macam sama
Cowok itu mencoba menghadang, tapi sebuah tendangan keras keburu menghantam perutnya. Botol-botol Slimo Green Tea dari dalam tasnya langsung berhamburan ke lantai.
“Itu tendangan untuk perut mual gue! Dan ini...”
Seeet.... kepalan tangan
“Ini untuk senyum palsu lo!”
Mendengar keributan itu, Mbak Kasir dan beberapa karyawan minimarket itu langsung pada berdatangan. Cowok itu langsung diboyong ke kantor polisi. Menurut keterangan polisi, cowok itu nggak cuma sekali ini ngelakuin aksi kriminalnya. Modusnya selalu sama, yaitu menukar minuman yang masih baru dengan minuman yang sudah kadaluarsa. Minuman yang masih baru itu lalu dijual ke pengecer dengan harga yang jauh lebih murah.
Selain itu, ia juga adalah si pencuri helm motor yang saat ini tengah diburu polisi. Sudah banyak yang menjadi korbannya. Cowok itu memang sangat menyebalkan. Dasar, Mr. Kadaluarsa!
****