Senin, 07 Desember 2009

SAYA INGIN MENJADI PENULIS HEBAT



Saya Ingin Menjadi Penulis Hebat!
Penulis Bermental Baja Tahan Karat
Oleh: Rosmen


Setiap orang adalah"penulis". Sejak lahir kita sudah ditakdirkan menjadi seorang "penulis". Tindakan adalah tintanya dan kehidupan adalah kertasnya. Seberapa panjang tulisan kita, tergantung Tuhan Yang Maha Pencipta. Dia bisa mengakhiri tulisan kita kapan saja. Bagus jeleknya tulisan kita, semua akan diterbitkan di kehidupan selanjutnya, yaitu di akhirat.

Menjadi Penulis adalah impian saya. Mengapa saya ingin menjadi penulis? Itulah pertanyaan yang ingin saya jawab pertama kali. Pernyataan di atas adalah salah satu jawabannya, tapi tentu jawabannya bukan hanya itu saja.

Menurut saya, menjadi penulis itu sangat menyenangkan. Saya bisa mengeluarkan semua ide dari otak saya, mengungkapkan perasaan dari hati saya dan mengaktualisasikan eksistensi dari dalam diri saya.

Saya tidak hanya ingin menjadi penulis, tapi saya ingin menjadi penulis hebat! Penulis hebat adalah penulis yang banyak melakukan hal hebat. Hal hebat inilah yang menjadi tantangan berat yang harus saya hadapi.

Setiap penulis, termasuk penulis hebat tentu berawal dari membaca. Sejak kecil saya sudah suka membaca. Meski saya terlahir dari keluarga miskin yang sama sekali tidak akrab dengan dunia menulis dan membaca, tapi itu tidak dapat menahan dahaga saya untuk terus menulis dan membaca. Saya baca apa saja yang bisa saya baca. Buku, koran, majalah, papan reklame, kemasan produk, coretan-coretan semuanya saya baca.

"Membaca itu hobinya orang kaya! Jangan sok kaya deh lo!" Begitulah ejekan teman-teman pada saya. Saya tidak peduli dengan ejekan mereka. Saya anggap itu sebagai do'a. Mudah-mudahan saja dengan berawal dari membaca, saya bisa beneran jadi orang kaya hehe...

Tentu kekayaan bukanlah tujuan utama saya. Menjadi penulis adalah sebuah cita-cita yang membanggakan yang tentu tidak bisa dinilai dari aspek materi saja. Tujuan menulis harus berasal dari hati nurani dan kemauan kita sehingga kita akan memegangnya dengan sungguh-sungguh. Dengan tujuan yang jelas, saya tidak akan ragu untuk berjuang mewujudkan impian saya menjadi penulis hebat.

Perjuangan saya diawali ketika saya duduk di bangku kelas 3 SMP. Suatu hari sebuah kesempatan emas datang menghampiri saya. "Lomba Resensi dan Novel Teenlit: Speak Your World" begitulah bunyi pengumuman lomba menulis yang tertera di halaman belakang novel terbitan Gramedia Pustaka Utama yang saya pinjam dari salah seorang teman. Inilah kesempatan saya. Saya begitu menggebu-gebu ingin mengikuti lomba itu. Dengan ide cerita orisinil yang saya punya, saya memberanikan diri untuk menulis novel. Tapi baru beberapa lembar menulis, saya terpaksa harus berhenti karena terbentur biaya rental komputer yang membengkak.

Untuk menulis novel mungkin masih terlalu berat untuk saya. Saya pun mulai beralih menulis artikel dan cerpen. Tapi, semua itu tidak membuat saya lebih baik. Berbagai permasalahan dalam menulis mulai menghantui saya. Saya takut tulisan saya jeleklah, ejaannya salahlah dan bla bla bla. Saya tidak pede mengirimkan tulisan saya ke media. Memang sih ada beberapa tulisan saya yang saya kirim ke media, tapi semua hasilnya nihil, tidak ada satu pun tulisan saya yang berhasil dimuat.

Berbagai pertanyaan yang mengusik hati mulai menyergap saya. Bisakah saya menjadi penulis sukses? Mungkinkah saya tidak cocok menjadi penulis? Saya mulai meragukan impian saya. Saya menyerah. Saya berhenti menulis dan berjanji akan melupakan dunia menulis dari kehidupan saya.

Saya sudah berhenti menulis. Tapi, pertanyaan-pertanyaan itu tetap mengusik saya. Pertanyaan-pertanyaan itu membuat saya gila. Saya harus menjawab semua pertanyaan itu. Tapi, bagaimana saya menjawabnya? Menulis, ya menulis adalah jawabannya. Saya tidak akan pernah tahu saya bisa atau tidak menjadi penulis kalau saya tidak menulis.

Dengan kepercayaan diri yang baru, saya mulai kembali menulis. Saya tidak terbebani lagi. Saya pun mulai gencar mengirimkan karya saya ke media baik itu melalui pos maupun e-mail. Meski memang belum berhasil, tapi saya terus mencoba dan mencoba hingga akhirnya setelah saya duduk di kelas 2 SMA artikel pertama saya yang berjudul "Jadilah Generasi Baru Bersih dari Korupsi" dimuat di lembar Belia surat kabar Pikiran Rakyat edisi Selasa tanggal 15 April 2008. Saya betul-betul senang dan bangga. Ini adalah salah satu momen paling bersejarah dalam hidup saya.

Pengorbanan saya akhirnya terbayar juga. Saya bolak-balik ke rental komputer, ke warnet, ke kantor pos, bahkan saya sempat pulang jalan kaki 4 KM karena ongkos pulang habis dipakai ke warnet. Huh, rasanya saya ingin menagis haru kalau mengingat hal itu!

Dari menulis artikel, saya mendapat honor sebesar Rp. 200.000- dipotong pajak 5% jadi Rp. 190.000-. Surat tanda terima honornya masih ada lho! Dari honor segitu, saya pun bisa membeli sebuah handphone.

Saya tidak hanya menulis artikel dan cerpen, berbagai naskah drama pun sudah pernah saya tulis mulai dari yang berbahasa Indonesia, Inggris sampai Sunda. Bahkan Guru Bahasa Sunda saya sempat mengirimkan naskah drama Sunda saya yang berjudul "Karedok Emok" ke TVRI Jabar untuk dipentaskan. Meski belum membuahkan hasil, tapi itu merupakan prestasi tersendiri buat saya.

Sejak kelas 3 SMA saya mulai mengikuti newsletter Kursus Menulis 9 Minggu bersama Jonru. Dari sinilah saya mulai belajar kepenulisan lebih dalam lagi. Saya pun mulai berani menulis di blog dan lebih gencar lagi mengirim karya ke media.

Setelah menunggu lebih dari 1 tahun, akhirnya karya kedua saya yang berupa cerpen berjudul "Realita Cinta Bau Cuka" dimuat di tabloid Gaul edisi 5-11 Oktober 2009. Dengan dimuatnya karya ini, semangat saya untuk menulis pun semakin tambah membara.

Perjalanan saya untuk menjadi penulis sukses sekaligus hebat masihlah sangat panjang. Seperti kata Louis L'Amour, "Kita meraih kemenangan bukan dalam hitungan mil, melainkan inchi. Raihlah beberapa inchi saat ini, lalu mulai bertahan dan kemudian raih lagi beberapa inchi." Yup, saya masih dalam proses. Saya tidak boleh puas dan harus terus berkarya.

Saat ini, saya dapat merasakan kenikmatan luar biasa dalam menulis. Inilah salah satu hal hebat yang saya yakini dapat membawa saya menjadi seorang penulis hebat yang tentunya sekaligus penulis sukses. Sebuah pilihan hidup telah saya ambil. Saya harus mempertanggungjawabkan pilihan saya ini dengan berusaha mewujudkannya menjadi nyata.

Kerja keras dan do'a adalah kunci keberhasilan. Kita juga harus konsisten berjalan di atas rel yang benar supaya tidak tergelincir dari jalur menuju keberhasilan. Untuk itu otak, hati dan pikiran saya harus difokuskan. Saya harus membenahi mental saya dengan mental seorang penulis hebat. Karena saya yakin seorang penulis hebatlah yang bisa menjadi penulis sukses.

Penulis hebat adalah seorang yang bermental baja. Layaknya baja, seorang penulis hebat harus kuat terhadap benturan apapun. Meski terkadang ia memuai, tapi ia segera ke bentuknya semula, yaitu ke bentuk mentalnya yang seorang penulis hebat. Layaknya baja dan besi yang dapat menajamkan baja dan besi lain, seorang penulis hebat juga dapat "menajamkan" sesama dengan karya-karyanya. Untuk itu, ia harus selalu diasah dan ditempa supaya karya-karyanya berkembang menjadi karya-karya yang hebat, berkualitas dan bermanfaat bagi orang banyak.

Seorang penulis hebat tidak hanya harus kuat, ia juga harus tahan karat. Ia harus punya formula ampuh seampuh campuran Nikel, Kromium atau Timah yang mampu melapisi baja sehingga tahan karat dan tidak lapuk dimakan usia. Dengan formula seperti itulah kita bisa menangkis segala gangguan dari luar yang dapat menggerogoti semangat dan tekad kita. Penulis hebat tidak akan pernah membiarkan semangat dan tekadnya keropos. Ia akan selalu tetap mempertahankan mimpi dan cita-citanya.

Penulis hebat tidak ditentukan oleh seberapa banyak karyanya yang sudah diterbitkan atau dipublikasikan, seberapa banyak karyanya yang laku di pasaran atau seberapa banyak penghargaan yang sudah ia dapatkan. Penulis hebat yang sebenarnya adalah penulis super tangguh yang akan selalu berjuang mewujudkan impiannya sebagai penulis sukses.

Untungnya, sekarang ada buku CARA DAHSYAT MENJADI PENLIS HEBAT. Sebuah buku yang dapat menuntun kita mewujudkan mimpi menjadi penulis hebat sekaligus penulis sukses. Buku ini dapat dijadikan oase untuk memuaskan dahaga menulis kita. Untuk itu, buku ini harus saya baca. Tentu bukan cuma dibaca, tapi isinya juga harus diterapkan dalam kehidupan nyata.

Kita bisa mengambil banyak manfaat dari buku penuh inspirasi ini. Tentu ini sangat bagus untuk menumbuhkan motivasi diri supaya lebih terpacu lagi.

Untuk saat ini, buku CARA DAHSYAT MENJADI PENULIS HEBAT belum tersedia versi cetaknya. Jadi, buku ini belum bisa didapat di toko-toko buku terdekat. Tapi untuk kita yang ingin segera melahap buku ini, kita tidak usah khawatir karena versi ebook-nya sudah tersedia.

Untuk versi ebook-nya, kita bisa mendapatkan sejumlah PENAWARAN SUPER WAH yang tidak berlaku untuk versi cetaknya. Harga ebook-nya cuma Rp. 49.500-. Tidak hanya itu, setiap pembeli juga akan mendapat bonus voucher sebesar Rp. 200.000- dari Sekolah Menulis Online. Ini adalah diskon SMO paling BUESARRR yang pernah diberikan! Diskon ini ekslusif cuma ada di sini lho!

Sudah puas? Eits... tahan dulu, bonusnya masih ada lagi lho! Setiap pembeli juga berhak mendapat modul esklusif dari SMO secara GRATIS, didaftarkan ke kelas SMO Free Trial,mendapat bimbingan karir di bidang penulisan yang berlaku seumur hidup dan masih banyak lagi.

Tergiur? Tunggu apalagi, segera dapatkan PENAWARAN SUPER WAH ini! Ingat, penawaran ini hanya berlaku untuk versi ebook, TIDAK BERLAKU untuk versi buku cetaknya. Penawaran ini akan ditutup sewaktu-waktu bila versi cetaknya sudah terbit. Makanya, jangan tunngu lama lagi! Segera raih kesempatan emas yang sangat langka ini!

Ingin tahu lebih banyak lagi tentang buku CARA DAHSYAT MENJADI PENULIS HEBAT? Kunjungi http://www.penulishebat.com
Mau ikutan fan-nya di Facebook? Klik http://www.facebook.com/penulis hebat
Jangan lupa follow Twitter-nya juga ya! Klik http://www.twitter.com/penulishebat

Menjadi penulis bukanlah hal yang mustahil. Saya pasti bisa menjadi penulis hebat dengan terus berkarya dan meningkatkan kualitas diri.

Baja bisa kuat dan tahan karat karena dibuat dari campuran besi serta bahan-bahan lain yang kuat. Begitu pun dengan penulis hebat. Penulis bisa hebat karena dibentuk oleh pikiran serta tindakan-tindakannya yang hebat.

Saya siap menjadi penulis hebat!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar